Selasa, 18 September 2012

Asal Mula Gamelan Jawa





         Gamelan jawa berasal dari bahasa Jawa, gamel, yang artinya adalah alat musik yang dipukul dan ditabuh. Terbuat dari kayu dan gangsa, sejenis logam yang dicampur tembaga atau timah dan rejasa. Alat musik pengiring instrumen gamelan terdiri dari kendang, bonang, panerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung, saron, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul, peking, dan gong.

Asal Mula Gamelan Jawa

         Awalnya, alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng.

         Sejak itu, alat musik tersebut dijadikan sebagai alat musik dalam alunan musik gamelan jawa. Alat musik yang terdapat di relief Candi Borobudur tersebut digunakan untuk memainkan gamelan. Pada masa pengaruh budaya Hindu-Budha berkembang di Kerajaan Majapahit, gamelan diperkenalkan pada masyarakat Jawa di Kerajaan Majapahit.

           Konon, menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan itu sendiri diciptakan oleh Sang Hyang Guru Era Saka, sebagai dewa yang dulu menguasai seluruh tanah Jawa. Sang dewa inilah yang menciptakan alat musik gong, yang digunakan untuk memanggil para dewa.

           Alunan musik gamelan jawa di daerah Jawa sendiri disebut karawitan. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus. Seni karawitan yang menggunakan instrumen gamelan terdapat pada seni tari dan seni suara khas Jawa, yaitu sebagai berikut.

1. Seni suara terdiri dari sinden, bawa, gerong, sendon, dan celuk.

2. Seni pedalangan terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang gedog, wayang klithik, wayang beber, wayang suluh, dan wayang wahyu.

3. Seni tari terdiri dari tari srimpi, bedayan, golek, wireng, dan tari pethilan.

             Seni gamelan Jawa tidak hanya dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni tari, dan atraksi wayang. Saat diadakan acara resmi kerajaan di keraton, digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama, jika ada anggota keraton yang melangsungkan pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan resepsi pernikahan.

Sejarah Teater


          Kata teater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung.

           Percakapan dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
 
        Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.

           Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.

         Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.

Senin, 17 September 2012

RILIS BLOG PAKS yang baru



 "Jika ingin tampil, tampillah yang baik, jika tidak baik, tidak usah tampil"

             Kata-kata diatas kutipan dari seorang bapak kepada anak-anaknya(OSEKA-UNSTRAT PAKS), yang masih dipegang teguh sampai saat ini.

Stelah sekian lama, blog ini hilang, kami mencoba membangkitkannya kembali sebagai tapak tilas atas apa yang akan dilakukan OSEKA-UNSTRAT PAKS  ke depannya.

           Dengan memanjatkan do'a kepada Sang Hyang Widhi, Semoga Keluarga ini selalu diberkati dan diperlancar atas segala urusannya.

           Tak sebentar kita berkiprah dalam dunia Seni (khususnya teater dan karawitan), sudah 23 tahun sudah kita berdiri, dan banyak sekali ombak dan badai yang menghadang perjalanan kita menuju suatu titik tujuan.

           Masih bersama tokoh semar yang setia, yang selalu menemani kita dalam suka dan duka. Pak Tris yang sangat kami hormati dan kami cintai.

JAYALAH TERUS OSEKA-UNSTRAT PAKS
KEPAKKAN SAYAPMU MENUJU ANGKASA YANG TIADA BATAS

Kamis, 13 September 2012

BATRA, PIN,dan LAMBANG KEBESARAN


Sebagai orang yang mencintai OSEKA-UNSTRAT kita tentunya sangat mengenal dengan istilah pin (sampai sekitar tahun 2003) dengan bentuk bulat dan bergambar identitas masing-masing dan kemudian mencoba diperbaharui dengan sebuah penyempurnaan menjadi lambing kebesaran dengan bentuk, seperti foto disamping. Sebuah perjuangan yang cukup berat untuk mendapatkan pin maupun lambang kebesaran UNSTRAT OSEKA, kita harus melalui proses BATRA yang akan menggembleng kita untuk menunjukan seberapa pantas kita menjadi anggota UNSTRAT-OSEKA. Di BATRA ini kita mendapatkan pembekalan awal dari anggota lama atau alumni maupun “sang guru”

         Menurut bebrapa penelusuran akhirnya kita akan mencoba mengupas makna dari lambing kebesaran yang dipakai oleh anggota

       Bentuk sayap bertulisan PAKS dan stembayo melambangkan bahwa organisasi PAKS adalah organisasi yang besar dan selalu berkembang di STEMBAYO dan selalu mengayomi untuk membawa nama stm pembangunan melalui PAKS semakin membumbung tinggi

        Rantai yang menjuntai ke bawah malambangkan bahwa PAKS merupakan penopang dari organisasi UNSTRAT maupun OSEKA yang merupakan bagian STEMBAYO yang mempunyai kegiatan berkesinambungan

      Ring bulat melambangkan sebuah persaudaraan dan keanggotaan yang utuh mengedepankan kebersamaan dan menyelesaikan masalah dengan rembugan

         Lambang identitas merupakan perwujudan yang menunjukan bahwa merupakan anggota UNSTRAT atau OSEKA

Pergeseran Yang Bergejolak Besar

        Telah terjadi pergesaran sebuah nama yang cukup membuat kita orang yang pernah aktif di UNSTRAT maupun OSEKA

          Menahan dan menghela nafas setelah aku renungkan pergeseran hebat telah terjadi di PAKS coba semisal struktur organisasi yang ada seperti diatas saya tidak bisa membayangkan betapa hebatnya organisasi dengan struktur sepeti yang tergamabar diatas itu dapat eksis berjalan

        SETELAH KEBERHASILAN PENTAS TUNGGAL UNSTRAT OSEKA yang apabila juga dibarengi dengan suasana kekeluargaan dan semangat loyalitas yang tinggi maka bukanlah sebuah mimpi nama PAKS di luar lingkungan sekolah akan dikenal khalayak ramai dan nama UNSTRAT-OSEKA menjadi nama organisasi di sekolahan yang terbesar......silakan baca posting lengkap ini di blog ini maka semua akan bisa merasakan sebuah perbedaan. Lalu yang benar yang mana mari kita sama-sama renungkan untuk kemajuan organisasi ini.....silakan renungkan dan temukan jawaban anda jauh di lubuk hati anda....

          "berjalan di garis bathin setetes embun jangan kau reguk dan berjalanlah terus di garis tanpa batas untuk menemukan secercah cahya dari lubang pintu keabadaian"

melalui blog ini pula biarlah mewakili alumni yang pada saat selepas kegiatan dan dikumpulkan ada beberapa pernyataan yang mungkin membuat sakit di hati mohon dengan kerelaan hati yang mungkin masih pedih untuk dapat dimaafkan karena kekhilafan kami.............

akhirnya sebuah pilihan lah yang akan membuat ketetapan hati anda untuk tetap di berada di organisasi baik OSEKA=organisasi seni karawitan maupun UNSTRAT=unit studi sastra, audio sistem dan teater.....................

OSEKA-UNSTRAT.........jayyyyaaaa...............!!!!!


edited from http://oseka-unstrat.blogspot.com dengan pengubahan
PAKS (PERSEPSI APRESIASI dan KREASI SENI) sekarang saya akan mencoba kaleidoskop kehidupan seni yang ada di stm pembangunan JOGJA

"dimulainya teater TERAROSA adalah tonggak dari sejarah perjalanan dunia teater yang ada di STM PEMBANGUNAN yang melalui penelusuran internet membuat saya terpana setelah membaca bahwa nama DARTO TEMALA alias SUDARTO (pencipta mars stm pembangunan) adalah anggota teater terarosa STM PEMBANGUNAN dari tahun 1975-1978 >>>saya memprediksikan mungkin mengikuti hanya sampai kelas 3 STM saja........namun beliau sangat eksis di dunia seni. Sebagai penulis naskah sandiwara radio sampai tahun 1983, aktif dalam pagelaran-pageleran seni. Bahkan beberapa waktu yang lalu melalui sumber sebuah situs mas DARTO sempat melihat sebuah kolaborasi gamelan antara stembayo dan sma 8 di monumen serangan umum.........dan di sinilah sejarah mulai terukir"

sumber:http://www.geocities.com/darto_t/My_page.html ( sampai berita ini diturunkan saya masih belum mengkonfirmasi sejarah yang sangat berharga ini)


"unstrat oseka sebelum tahun 2003 adalah organisasi yang secara kuantitas hanya berkisar 50an anggota namun memiliki kualitas yang cukup membanggakan. Mungkin yang masih saya ingat masih ketika masih sekolah pada:
  1. festival tingkat propinsi juara I kerawitan (1998) 
  2. juara II teater perjuangan dalam lakon "NEGERI GONJANG-GANJING"
  3. penata artistik terbaik(pada tahun 2000)
  4. juara II teater dalam naskah "TAMBAK"
  5. penata artistik terbaik, penata suara terbaik, pemain pria terbaik (pada tahun 2002)
bahkan sering kali ketika kita sedang menyiapkan pagelaran disisipi berbagai macam lomba namun sering kali tidak mempengaruhi pagelaran intern yang diadakan dan festival yang dengan target hanya bermain secara maksimal. Sehingga sering kali personel UNSTRAT maupun OSEKA tidak mempunyai hari libur dan tidak ada waktu bersantai ria, molor waktu, meski banyak tugas sekolahan yang harus dikerjakan juga namun prestasi akademis personel tetap bisa dibanggakan juga.........banyak yang terjadi seiring waktu yang berjalan kenangan manis kenangan pahit.........dokumentasi RORO JONGRANG tahun 1998 pun masih ada.......i hope that......"
"PAKS organisasi ini dengan personel yang cukup banyak antara 100-120 orang sungguh anggota yang sangat fantastis kalau untuk sebuah kegiatan ekstra kulikuler.......namun sangat disayangkan ketika diskusi dengan anggota yang sekarang sepertinya terjadi sedikit penurunan mutu.......wawasan tentang dunia teater maupun kerawitan masih sangat perlu digali terus.......namun saya yakin dengan temen-temen anggota yang sekarang akan terus maju untuk pengembangan personal maupun organisasi.....mungkin hanya sebuah kegiatan organisasi ekstrakulikuler namun apabila secara akademis maupun art dapat semua bukankah itu sebuah keuntungan yang besar.........dunia pendidikan di luar negeri pun mewajibkan untuk mengambil mata kuliah seni juga meski jurusan yang diambil adalah teknik, untuk penyeimbangan otak katanya......."
sekarang kita antara anggota aktif maupun alumni harus bekerjasama saya yakin banyak alumni yang mau membantu untuk menyeimbangkan kembali kehidupan seni........huehehehe......meski kita tahu seni yang pernah ada di stembayo tidak hanya teater dan kerawitan namun pernah ada kolintang, tari, keroncong, namun sementara yang masih hidup dan semakin maju harus kita pelihara......

edited from http://oseka-unstrat.blogspot.com dengan pengubahan

SIAPAKAH mereka.....

          Kerja buat apa dan siapa mereka??? Kemudian kita akan menjadi teringat kembali apa yang pernah diucapkan oleh para terdahulu yang mengatakan "apa yang bisa diberikan kita untuk UNSTRAT - OSEKA, gambaran ini adalah sebuah perjuangan dari banyak alumni yang merasakan masih memiliki OSEKA-UNSTRAT yang tak kenal lelah sampai jam 00.10 tanggal 28 MARET mereka masih saja meneruskan pekerjaannya demi kesuksesan pagelaran tunggal PAKS dengan mengangkat sebuah karya dari SUTRISWAYA yang berjudul BANJIR yang bercerita tentang refleksi ketamakan manusia dan ulah manusia yang suka alamnya tidak seimbang..........perenungan lagi buat kita masih tersisakah rasa asih, asuh dan asah buat organisasi ini tetap maju..........

edited from http://oseka-unstrat.blogspot.com dengan pengubahan